Peran Perpustakaan Nasional untuk Menjadikan Perpustakaan Sekolah Kunci Mutu Pendidikan bagi Komunitas Sekolah
Tulisan ini merupakan respon atas tulisan dari Dr. Taufiq A. Gani tentang perpustakaan sekolah berjudul Perpustakaan Sekolah, Kunci Mutu Pendidikan
Saya merasa terhormat dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Dr Taufiq A. Gani yang memberikan kesempatan bagi saya untuk menyampaikan pemikiran saya secara singkat ini.
Tentang NPP
Berangkat dari data dapodik tentang psekolah yang sudah sudah mempunyai NPP sebesar 20,3 persen. Pertanyaan selanjutnya adalah seberapa jauh P3SMPT melihat urgensi peningkatan sekolah untuk memiliki NPP agar angka 100 persen dalam kurun waktu tertentu. Menurut saya pribadi hal ini menjadi penting sebagai langkah awal menjadikan semua perpustakaan sekolah di Indonesia mempunya standar nasional perpustakaan. Jika ini menjadi prioritas, maka perlu direncanakan bagaimana implementasiya secara terstruktur, terencana dan terukur.
Tentang sistem penjaminan mutu dengan standar ISO 21001:2018.
Aspek pertimbangan pendekatan dengan pelaksanaan sistem penjaminan mutu, apakah semua sekolah bisa melaksanakannya? Bagaiaman dengan tingkat urgensi sekolah dalam implementasi hal ini dan seberapa jauh sistem ini mempunyai peran dalam menjaga dukungan terhadap perkembangan perpustakaan sekolah yang sustain, setelah proses nya selesai. PDCA merupakan siklus manajemen mutu yang dalam bisnis proses perpustakaan sekolah juga sudah ada implementasinya. jika tata kelola yang dilakukan secara tepat dan konsisten, dalam perencanaan awal yang matang dengan sarana dan prasarana yang mumpuni.
Tentang Permendikbudristek no 9 tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan,
merupakan peraturan terkait Asesmen Nasional yang mengukur kompetensi nasional peserta didik di bidang literasi dan numerasi dalam Kurikulum Merdekan. Peranan perpustakan sekolah SANGAT crucial dalam mendongkrak literasi, khususnya, dengan progam-progam yang mengangkat kemampuan reading comrehension siswa yang terukur lemah dalam poin PISA Indonesia hingga tahun 2022 ini. Melihat Menteri Pendidikan saat ini mempunyai program unggulan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (salah satunya kebiasaan belajar), perlu pertimbangan seberapa jauh permen ini masih akan bertahan di tahun tahun mendatang. itu sebabnhya, P3SMPT perlu mempunya standar perpustakaan dalam menyiapkan peserta didik menjadi pembelajar seumur hidup. Hal ini niscara akan selalu relevan dengan kurikulum apapun yang diimplementasikan pemerintah.
Tentang Penjaminan mutu oleh BPMP
hal ini nampak masih terlalu umum fungsinya untuk perpustakaan sekolah yang membutuhkan 'penanganan' yang langsung dan tepat sasaran. Tupoksi BPMP terkait perpustakaan sekolah, masih bisa dielaborasi dalam point Supervisi penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dan Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan kemitraan P3SMPT dengan BPMP bisa digali lebih jauh dalam tupoksi mereka menyangkut Pengembangan dan pelaksanaan kemitraan di bidang penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
Menurut hemat saya:
- P3SMPT perlu melihat atau mengevaluasi apa yang sudah dilakukan di tiga tahun terakhir ini, misalnya, dan hal apa yang ingin dicapai dari sana. Evaluasi kinerja program bisa kemudian mengacu pada Indonesia Emas 2045. Para siswa saat ini akan menjadi pemimipin-pemimpin muda di tahun tersebut. Itu sebabnya, perpustakaan sekolah memegang peranan penting untuk berperan aktif dan berkolaborasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar (dalam situasi kurikulum apapun)
- ISO menurut saya merupakan upaya awal yang baik untuk secara cepat mendandani perpustakaan untuk jadi lebih baik, namun untuk selanjutnya, kepala sekolah tetap harus punya visi dan pemahaman yang dalam ttg peran perpustakaan sekolah serta berkomitmen kuat untuk mendukungnya, sehingga perpustakaan sekolah berkembang secara konsisten dari segi SDM dan Anggaran. Penerbitan SK pelibatan perpustakaan sekolah dalam struktur sekolah merupakan inisiatif awal yang baik dan perlu dicari tahu bagaimana inisiatif ini bisa disetujui dan didukung pelaksanaannya di Kemdikbud.
- Rancangan yang bisa menjadi perhatian P3SMPT adalah:
- meningkatan persentase NPP Perpustakaan menjadi .... persen dalam ...tahun
- melakukan terus menerus pembinaan kepada tenaga perpustakaan sekolah secara serentak dan berkelanjutan. Tahun 2024 bisa saja menjadi tahun pertama pembinaan tenaga perpustakaan sekolah, dan tahun 2025 penguatan program dan tata kelola perpustakaan sekolah. berangkat dari yang sudah dimulai dalam scope yang sudah ada dan jumlah yang ada lebih baik, daripada memulai lagi dari 0 program-program baru yang tidak ada keterkaitannya dengan apa yang sudah dilakukan P3SMPT selama ini. Saya yakin Tim P3SMPT sudah paham betul tentang ruang lingkup kerja dan capaian mereka selama ini
- P3SMPT menciptakan blueprint untuk perpustakaan sekolah:
- apa saja yang mau dicapai sebetulnya oleh p3smpt terkait tupoksinya?- bisa dielaborasi disitu. P3SMPT dapat mengangkat perpustakaan sekolah yang ideal seperti apa-secara kongkrit, sebagai model/gambaran, dari sisi tata kelola perpustakaan, sdm, program perpustakaan, dan yg penting, kontribusi yang real dalam memberikan kontribusi pencapaian akademik para siswanya (perlu diingat, bahwa keberhasilan satu perpustakaan tidak bisa serta merta bisa langsung ditiru, Perlu modifikasi dengan penyesuaian situasi sekolah masing2)
- Perpustakaan yang ideal adalah perpustakaan yang berperan sebagai mitra belajar siswa dan mempunyai kontribusi dalam peningkatan academic achievement mereka (lihat definisi Perpustakaan Sekolah oleh IFLA School Library Guidelines 2015)
- keberlangsungan perpustakaan sekolah ke PT -- hal-hal apa yang penting di sekolah untuk menjadi bekal para siswa saat mereka menjadi mahasiswa (hal yang pasti, keterampilan literasi informasi).
Comments