Pendidikan Pemakai Perpustakaan Kelas 7

Untuk pendidikan pemakai perpustakaan siswa Year 7, kali ini saya menggunakan metode Cephalonian. Sebelumnya saya pernah menggunakan Treasure Hunt yang sebetulnya lebih banyak menggunakan unsur-unsur permainan dan sesi ceramah, seperti yang sudah saya lakukan untuk Year 12. Metode ini sudah saya ketahui sejak lama, baru kali ini saya memutuskan untuk mencoba menerapkannya.

Metode Cephalonian adalah tehnik untuk menyampaikan sesi induction ke audience yang besar dengan menggunakan bauran pertanyaan yang interaktif, warna dan lagu. Metode ini dikembangkan oleh Nigel Morgan dan Linda Davies (2004) di Universitas Cardiff dan sebetulnya juga mengadopsi tehnik yang digunakan saat sesi penyambutan dari sebuah paket liburan di Cephalonia, Yunani. Metode ini menggunakan pertanyaan - pertanyaan yang memicu partisipasi peserta (Blanchet:2012, hal 165).

Persiapan

Persiapan pertama adalah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan di ambil oleh siswa. Saya mencoba mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan itu ke dalam lima kategori yaitu:
1. Kategori 1 - Kenali Perpustakaanmu, yang memuat tiga pertanyaan
2. Kategori 2 - Aturan Perpustakaan, yang memuat empat pertanyaan
3. Kategori 3 - Koleksi Perpustakaan, yang memuat empat pertanyaan
4. Kategori 4 - OPAC, yang memuat empat pertanyaan
5. Kategori 5 - Fasilitas Perpustakaan, yang memuat tiga pertanyaan

Dari kategori ini, pertanyaan pertanyaan tadi di masukkan dalam amplom warna. Misalnya, untuk Kategori 1, pertanyaan dan amplopnya berwarna biru. Pertanyaan=pertanyaan kategori 2 berwarna merah jambu (the boys hate it when they got it), kategori 3 berwarna hijau, kategori 4 berwarna oranye dan kategori 5 berwarna merah.

Ini dia lima kertas warna warni yang memuat pertanyaan pertanyaan yang sudah digunting dan dimasukkan ke dalam amplop.



Persiapan kedua adalah menyiapkan slide show di powerpoint sebagai jawaban untuk masing-masing pertanyaan tadi. Warna background dari slide juga disesuaikan dengan warna kategori tadi. Dengan adanya 18 pertanyaan, maka dibuatlah 18 slide jawaban.

Nah misalkan ada siswa yang mendapat pertanyaan dalam amplop merah jambu yang isinya: How many books can I borrow? maka saya akan membuka slide yang berisi jawaban dari pertanyaan itu.



Demikian seterusnya. Itu sebabnya penting membuat panduan pertanyaan dan menuliskan slide ke -berapa jawaban dari pertanyaan itu.

The D day

Saat kelas dimulai, para siswa sebanyak 13 orang diberitahu bahwa sesi kali ini adalah tentang pengenalan perpustakaan, dan mereka diminta untuk mengambil satu amplop, tanpa boleh memilih, dari dalam tas yang berisi kumpulan amplop-amplop pertanyaan tadi.

Pembahasan dimulai dengan menyebut warna tertentu untuk memulai sesi. Mereka berebut menyebut warna amplop mereka masing-masing. Satu warna kategori dengan beberapa pertanyaannya di selesaikan sebelum pindah ke rangkaian pertanyaan dari warna lain, demikian selanjutnya.

Kadang, slide tidak sempat dimunculkan karena para siswa sudah terlebih dahulu menjawab pertanyaannya. Jadi memang perlu satu staf yang bertugas mencari slide jawaban untuk ditampilkan, sehingga kelas tidak perlu menunggu saya untuk mencari slide jawaban, meskipun sudah disiapkan nomor slidenya untuk memudahkan pencarian.



Delapan belas pertanyaan selesai dalam 45 menit. 15 menit sisanya, digunakan untuk mereka latihan menggunakan OPAC dan online database untuk mencari informasi terkait dari buku yang sedang mereka baca yang dituntun oleh guru mereka. Dengan demikian, kolaborasi terjalin nyata, dan sang guru mencoba untuk menghubungkan sesi induction yang sudah disampaikan dengan apa yang sedang mereka pelajari. Sayangnya, jaringan wifi sekolah agak sedikit terganggu sehingga link ke OPAC tidak bekerja dengan baik.

Sesi interaktif memang terjalin, dan meskipun menggunakan pertanyaan-pertanyaan penuntun, saat membahas jawabannya, tidak menutup kesempatan untuk mendiskusikan topik terkait.

Bacaan:
Blanchet, Helen; Powis, Chris; Webb, Jo. 2012. A Guide to Teaching Information Literacy: 101 practical tips. London: FAcet Publishing. Hal. 165-166

Comments

Wah, baru tahu kalo yang seperti ini merupakan metode Chepalonian. Memenag lain ya, kalo yang menggunakannya orang yang ahli di bidangnya. Ada ulasan teoritisnya. Bisa jadi ide buat Library orientation tahun depan, nih... Boleh kan dipake idenya?
Keep posting, Han... We can learn from you.

Rachma
hanna latuputty said…
Hi Rachma,
thanks commentnya ya.., aku juga masih belajar kok...sayang ajah kalo ngak dibagi-bagi heheheee..
Aih..boleh atuh...sok dicoba deh..mumpung masih tahun depan, persiapan sudah bisa dilakukan sekarang. Bagus juga kalo diselipin lagu, misalnya saat anak2 memasuki ruangan, lagu diputar utk menyambut mereka, atau sekadar gain their first attention...jadi prinsip warna, lagu dan interaksi bermain disini..begettoohhh
selamat mencoba :)