John Danalis

Hari Jumat 25 Februari 2011, BIS mendatangkan seorang penulis yang juga ilustrator dari Australia, John Danalis untuk berbicara di depan siswa kelas 9 dan 12. Secara khusus, John membagikan cerita tentang proses penulisan buku kisah nyata yang inspiratif berjudul Riding the Black Cockatoo.

Buku ini berawal saat John mengambil mata kuliah penulisan kreatif di kampusnya dan menceritakan tentang tengkorak Aborigin yang terpajang di rak diatas perapian rumah keluarga mereka, yang dipanggilnya 'Mary'. Tengkorak itu sudah menjadi bagian keluarga Danalis, hingga suatu saat John dewasa bertanya tentang asal muasalnya dan terpikirkan olehnya untuk mengembalikan ke tempat asalnya. Buku ini bercerita tentang perjalanan mengembalikan 'Mary' ke tempat asalnya ke suku Aborigin.

Suku Aborigin menerima dengan penuh suka cita, karena mereka sangat menghargai nenek moyang mereka. John serta keluarganya diterima dengan hangat dan penuh hormat serta rasa sukacita yang dalam. John diberikan mantel khas yang terbuat dari kulit hewan possum. Mantel kulit possum merupakan pakaian penting dari suku Aborigin sama pentingnya dengan harta pusaka mereka. John diingatkan melalui mantel ini, untuk menyebarkan nuansa hubungan yang erat lewat persahabatan, rasa hormat dan penghargaan dari kaum Aborigin kemana pun John pergi. Dikatakan oleh salah satu suku ini, rasakanlah kehangatan dan kehalusan bulu possum ini sama seperti kehangatan dan kehalusan dari masyarakat suku Aborigin.

Dan.....ya, saya merasakan kehangatan, kelembutan dan kehalusannya.

--Saya, Stefany dan John Danalis --

Konon, untuk satu mantel ini membutuhkan 36 ekor possum.

(http://outbackcooking.blogspot.com/2011_01_01_archive.html)

Kasihan, mudah-mudahan si hewan lucu ini tidak kemudian jadi hewan langka ya.
Tapi asli loh, hangaaattttt, lembuuuutttt, halluuusssss.....

Comments